July 19 2019
BUSINESS DAY 2019

UPCYCLE & RECYCLE: BUSINESS DAY RAMAH LINGKUNGAN DI SEKOLAH HIGHSCOPE INDONESIA

Menanamkan Semangat Kewirausahaan yang Etis dan Berkelanjutan.

Dalam rangka mengembangkan kemampuan dan semangat berwirausaha sejak dini di kalangan generasi muda, Sekolah HighScope Indonesia (SHI) melaksanakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan seluruh siswanya dalam upaya menanamkan nilai-nilai entrepreneurship agar mereka mempunyai cara berpikir yang pantang menyerah dan mempraktikkan real life decision making. Serangkaian kegiatan tersebut merupakan bagian dari event BUSINESS DAY, yang telah dilaksanakan oleh SHI setiap tahunnya sejak tahun 2001. Kegiatan ini terkait dengan mata pelajaran Social Studies dan bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk berlatih dalam merencanakan dan menjalankan proses kewirausahaan, mendapatkan pengalaman, serta menumbuhkan semangat kewirausahaan dalam situasi nyata.

Semangat kewirausahaan itulah yang dapat memicu rasa ingin tahu dan mengasah keahlian yang SHI sebut sebagai HighScope Learner Outcomes siswa. Seperti memecahkan masalah (Expert Thinking), membuat karya yang inovatif dan kreatif (Creativity & Innovation), berkolaborasi dalam berbisinis (Synergistic Collaboration), dan menjadi pemimpin yang etis (Ethical Leadership). Business Day juga merupakan kegiatan yang memicu siswa untuk menerapkan berbagai ilmu sosial, matematika, bahasa, seni rupa, dan ilmu teknologi yang mereka pelajari di kelas kepada usaha yang dikembangkan.

Tema Business Day 2019 adalah "Sustainability: Maker Culture.Pada Business Day tahun ini siswa diwajibkan untuk membuat produk karya sendiri dengan menggunakan bahan-bahan daur ulang, baik itu berupa recycle dan/atau upcycle. Menurut Bachrun Lihawa, Training, Research & Development Specialist HighScope Indonesia, “Tema ini dipilih untuk menyampaikan pesan bahwa siswa harus bertanggung jawab dalam membuat suatu keputusan & tindakan ekonomi mereka, terutama dengan isu yang berhubungan dengan Save The Earth’. Kegiatan ini adalah upaya untuk membangun kesadaran dan rasa tanggung jawab bersama yang dimulai dari generasi muda dengan membentuk pola pikir sustainability. Contohnya; tidak menggunakan kemasan plastik, melakukan upcycle & recycle dengan hand-made maupun bantuan teknologi mesin, dan berupaya mencapai zero waste.

Kegiatan ini dibuka dengan Talkshow yang mengundang pakar marketing Kafi Kurnia. Beliau berbagi pengalamannya sebagai praktisi marketing kepada siswa SD dan SMP. Para siswa diberikan semangat untuk mengembangkan ide, mengerjakannya, dan menciptakan sesuatu dengan dampak yang nyata.  Kafi berpesan “Membangun usaha itu harus dimulai dari Ide, Imajinasi dan Innovasi agar hasilnya Unlimited. Pengusaha itu harus berani be wild, be adventurous, be hungry to make your business successful.”

Pada hari pelaksanaan Business Day, fokus dari aktifitas yang dilakukan  oleh siswa di setiap tingkat (grade) memiliki keunikan masing-masing. Kelas K (Kindergarten atau setara dengan TK-B) dan kelas 1 SD menitikberatkan kepada kegiatan jual-beli. Siswa kelas 2-3, diberikan tambahan pemahamaan mengenai keuntungan penjualan dan diharapkan agar mendapatkan keuntungan dari kegiatan jual-beli.  Siswa kelas 4-5 mulai menyusun strategi yang tepat untuk memaksimalkan aktifitas penjualan, mendapatkan keuntungan, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Yang menarik dari kegiatan di tingkat SD ini adalah para siswa akan “menyulap” ruang kelas masing-masing menjadi sebuah tempat wirausaha, sesuai dengan konsep bisnis yang mereka tentukan.

Di tingkat SMP, siswa kelas 6-7 mendirikan sebuah perusahaan yang menjual produk atau jasa  yang dibuat sesuai dengan proses analisa pasar yang telah mereka lakukan sebelumnya. Proses tersebut juga termasuk strategi untuk mendapatkan investor. Pada hari pelaksanaan Business Day para siswa akan mempertunjukan dan menjual produk atau jasa yang telah dipersiapkan.  Sedangkan siswa kelas 8-9, akan berperan sebagai “pemerintah” yang mengatur interaksi 3 pelaku ekonomi: pemerintah, pengusaha, dan rumah tangga. Sebagai pemerintah, siswa diharapkan dapat mengatur dan mengevaluasi perekonomian yang dijalankan agar sesuai dengan regulasi yang sudah ditetapkan. Para pengusaha  diperankan oleh  oleh siswa tingkat K sampai tingkat 7 dengan masing-masing bisnisnya, dan rumah tangga diperankan oleh para pengunjung Business Day (orangtua, guru, dan staf sekolah).

Sementara itu, Patricia Hia orangtua murid dari Arlene siswa kelas 6-7 Sekolah HighScope Indonesia-TB.Simatupang, berpendapat bahwa kegiatan Business Day menjadikan siswa melihat dunia kewirausahaan untuk kreatif dalam membuat suatu produk & melatih siswa untuk belajar perencanaan bisnis juga mengevaluasi hasilnya.

 

Share
OTHER EVENTS
Menghadirkan Arah Baru untuk Sistem Penilaian yang Setia dengan Tujuan...
HighScope Indonesia Mendefinisikan Keterampilan Akademik untuk Pendidikan...
Solidaritas Generasi Z Mengenai Perbedaan Dalam Aktivitas Lintas Agama