Menjadi pemimpin inovatif dunia dan barometer pendidikan di Indonesia.
Membantu anak-anak Indonesia berkembang secara total - Akademik, Intrapersonal, Interpersonal dan Fisik - dan berdaya saing internasional.
Chat with our Network Representatives now:
HighScope Indonesia mengimplementasikan 178 Learning Framework, yang dibangun di atas filosofi pembelajaran konstruktif, mendorong anak-anak untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri tentang dunia melalui pengalaman dan refleksi mereka sendiri. Filosofi ini berlaku di semua tingkatan, masing-masing dengan tingkat kerumitannya sendiri untuk komponen yang berbeda, dari pengetahuan konkret hingga penalaran abstrak. Berasal dari pengertian Piaget bahwa semua pengetahuan adalah konstruksi yang dihasilkan dari tindakan anak (Piaget & Inhelder, 2000), dan kemudian diterapkan oleh David Weikart, pendiri HighScope Educational Research Foundation. Kami di HighScope percaya bahwa konstruktivisme mendukung siswa dalam menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata, dalam membuat dan merenungkan keberhasilan dan kesalahan, dan dalam membangun pemahaman mereka sendiri tentang dunia. Studi PreSchool HighScope Perry (Schweinhart, et al., 2005) mendokumentasikan keberhasilan pendekatan ini dan guru HighScope melihatnya didemonstrasikan setiap hari di kelas mereka.
"Kami di HighScope percaya bahwa konstruktivisme mendukung siswa dalam menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata, dalam membuat dan merenungkan keberhasilan dan kesalahan, dan dalam membangun pemahaman mereka sendiri tentang dunia."
HighScope bertujuan untuk mengembangkan 'seluruh anak' dengan berfokus pada hal-hal akademis bersama dengan hubungan intrapersonal dan interpersonal, dan kapasitas fisik. Selain mengumpulkan masukan dari sudut pandang para ahli, kami juga memperoleh umpan balik dari orang tua mengenai keunggulan unik anak-anak mereka dan tujuan pembelajaran yang diinginkan. Semua jalan mengarah pada pengembangan keterampilan abad ke-21, menekankan kepercayaan diri, kolaborasi, berpikir kritis, pemecahan masalah, dan komunikasi. Hasil Pelajar HighScope Indonesia menetapkan bahwa siswa harus mengetahui, memahami, mempraktikkan, dan mampu melakukan keterampilan ini di tingkat yang semakin tinggi mulai dari prasekolah dan berlanjut hingga sekolah menengah. Kami berusaha untuk memberdayakan anak-anak untuk berpikir sendiri dan terlibat dalam refleksi meta-level untuk menjadi pembuat keputusan yang mandiri.
The specific Learner Outcomes central to the Framework include:
Pengalaman belajar siswa diperkaya dengan memberi mereka kesempatan untuk terlibat dengan konten kurikulum melalui lingkungan belajar kita.
Siswa ditempatkan dalam suasana demokratis, mendorong mereka untuk mengenali dan mengembangkan pengaturan diri.
Konten pembelajaran kami yang dirancang dengan cermat mengharuskan siswa untuk fokus pada pemikiran konseptual yang disesuaikan dengan kecepatan unik setiap individu, yang mengarah pada penyempurnaan keterampilan abad ke-21.
Strategi kami sejalan dengan cara otak manusia belajar, memungkinkan kami untuk membuat program yang mendukung tidak hanya pengembangan keterampilan dan pengetahuan penting, tetapi juga fungsi eksekutif.
Guru kami terus-menerus mengatur kegiatan yang menciptakan pengalaman yang seimbang dan harmonis, membantu dalam perkembangan sosial, emosional, akademik, dan fisik.
Penilaian komprehensif yang berkelanjutan dan umpan balik reguler diberikan kepada siswa, memastikan efektivitas pembelajaran mereka.
Guru terus berkolaborasi dengan orang tua, psikolog sekolah, program pengayaan dan bakat yang diperluas, serta program sepulang sekolah lainnya untuk memaksimalkan perkembangan anak secara keseluruhan.
Menjadi pemimpin inovatif dunia dan barometer pendidikan di Indonesia.
Membantu anak-anak Indonesia berkembang secara total - Akademik, Intrapersonal, Interpersonal dan Fisik - dan berdaya saing internasional.
Pada tahun 1962, David Weikart, melalui Proyek Prasekolah Perry-nya, menemukan bahwa untuk meningkatkan keberhasilan dan kontribusi anak di masa depan terhadap keluarga dan masyarakat, program prasekolah berkualitas tinggi perlu dijalankan. Dia kemudian menjadi pendiri HighScope.
Program ini menjadi semakin relevan, terutama mengingat era globalisasi dan perkembangan pesat di segala bidang. Ini mempersiapkan anak-anak dengan menerapkan pembelajaran aktif dan konstruktivisme progresif.
Dimulai di AS, HighScope telah mendunia dan menyebarkan nilai dan kurikulumnya ke negara lain:
Indonesia – Irlandia – Meksiko – Belanda – Inggris – Portugal – Kanada – Cina – Chili – Peru – Afrika Selatan – Korea
Babak HighScope Indonesia dimulai pada tahun 1996 dengan 8 siswa di Pondok Indah. Maju cepat 17 tahun dan HighScope Indonesia telah berkembang menjadi 11 kampus dengan total lebih dari 3000 siswa.
HighScope Indonesia Institute berusaha untuk mempromosikan penggunaan HighScope di seluruh negeri. Beberapa cara kami mewujudkannya adalah melalui:
Tujuan didirikannya HighScope Indonesia pada tahun 2000 adalah untuk memfasilitasi pendekatan yang sangat efektif dari HighScope secara nasional. Keberadaannya juga menjawab tumbuhnya kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan sistem pendidikan yang sama-sama mementingkan akademik dan karakter. Ini terjadi setelah keberhasilan program prasekolah yang pertama kali didirikan, yang pada saat itu menunjukkan rekam jejak yang terbukti kepada orang tua yang mempercayakan anak-anak mereka ke program tersebut.
Dengan menumbuhkan kreativitas, kepercayaan diri, dan kemandirian anak, kami membawa proses pembelajaran ke arah yang lebih dari sekedar belajar akademis secara tradisional dan sekaligus mempersiapkan anak-anak untuk sekolah dan kesuksesan hidup masa depan.