Chat with our Network Representatives now:
“Sustainable Innovation Hub: HighScope Indonesia mengajak Guru untuk beradaptasi secara kreatif, berinovasi, dan berdampak positif di tengah Pandemik”
Membekali Life Skills untuk Generasi Mendatang
Jakarta, 30 September 2020 - Perubahan terus terjadi dan permasalahan di dunia juga menjadi semakin rumit. HighScope Indonesia percaya bahwa tantangan di masa depan tidak bisa dijawab dengan cara pemikiran kemarin dulu. Semangat untuk beradaptasi secara kreatif, berinovasi, dan memberikan dampak positif harus terus diperjuangkan untuk generasi yang akan datang. Situasi pandemi telah mengguncang berbagai sektor, namun Pendidikan memiliki tanggung jawab dan kewajiban tersendiri untuk terus berjalan dengan berbagai tantangan dan juga mencegah terjadinya kesenjangan terhadap peserta didik selama berjalannya pendidikan jarak jauh.
Untuk menghadapi tantangan di masa depan maupun kini, peserta didik membutuhkan pondasi pembelajaran seperti perkembangan sosial-emosional, kemampuan dasar & teknologi, kemampuan pembelajaran & kemampuan untuk berpikir. Berdasarkan brain-based research dan studi longitudinal, HighScope Indonesia telah mengembangkan sistem pendidikan, melatih guru dan mendidik murid semenjak tahun 1996, dan terus memegang teguh bahwa cara belajar terbaik adalah harus sesuai dengan cara otak bekerja.
Pendidikan yang efektif dapat terjadi ketika guru mengerti perkembangan anak dan memahami bagaimana cara untuk mengakomodasi kebutuhan anak dengan menerapkan strategi pengajaran yang sesuai dengan cara belajar siswa. Oleh karena itu HighScope Indonesia membuat professional development yang terstruktur dan sejak tahun 2011 rutin mengadakan Konferensi Tahunan HighScope Indonesia yang didedikasikan untuk membangun komunitas belajar untuk para guru, kepala sekolah, dan profesional pendidikan lainnya yang berkumpul bersama untuk merefleksikan pengalaman dan praktik terutama selama pendidikan jarak jauh.
HighScope Indonesia menerapkan pendekatan pembelajaran yang mempersiapkan anak untuk menghadapi masalah yang belum diketahui, untuk pekerjaan yang saat ini belum ada, dan menggunakan teknologi yang mungkin belum diciptakan. Dalam menghadapi tantangan akibat pandemi dan mengikuti peraturan Pemerintah, HighScope Indonesia juga telah menyiapkan sistem pembelajaran alternatif untuk memastikan kondisi siswa kondusif dan aman, bernama Home-Based Interactive Learning (HBIL). Selama HBIL, nilai-nilai HighScope Indonesia untuk beradaptasi secara kreatif, berinovasi, dan berdampak positif terus berjalan. Terutamanya penguasaan life skills yang berhubungan erat dengan habits atau kebiasaan sehari-hari. Konferensi tahunan 2020 ini bertujuan untuk memberikan dukungan maksimal pada seluruh guru yang berusaha untuk beradaptasi dalam memberikan strategi pengajaran yang efektif di situasi pandemi ini, agar seluruh siswa tetap semangat belajar dan memahami seluruh materi ajar.
Menurut Antarina S.F Amir, pendiri dan CEO HighScope Indonesia, “Kita tetap harus mengambil perspektif yang positif. Dari menjadi guru di HighScope, kita belajar bahwa masalah dan konflik merupakan kesempatan; untuk berkembang, untuk belajar, dan bisa menjadi sebuah teachable moment. Seperti halnya konferensi ini, karena diadakan secara online kami jadi bisa mengundang
lebih banyak ahli. Kita bersemangat sekali untuk belajar dari ahli-ahli ini, baik dari Indonesia maupun Internasional.”
Konferensi Tahunan HighScope Indonesia ke-10 mengangkat tema “Sustainable Innovation Hub – Adapt, Innovate, Impact”, di sini HighScope Indonesia berdiri sebagai pusat inovasi berkelanjutan (sustainable hub) yang akan menopang dunia yang maju untuk generasi mendatang. Sesuai dengan Visi dan Misi kami untuk terus beradaptasi secara kreatif, berinovasi, dan memberikan dampak positif bagi dunia dengan membekali siswa dengan seperangkat Life Skills yang dapat diterapkan dalam situasi apa pun dan memfasilitasi mereka untuk berpikir secara kreatif, fleksibel, dan global.
HighScope Indonesia mengajak para pakar pendidikan dari berbagai bidang dan negara, untuk memperkaya pengetahuan, berbagi ilmu, dan membuka diskusi dengan guru dan staf seputar pendidikan. Pada tahun ini HighScope Indonesia mengundang pembicara-pembicara seperti Presiden dari HighScope Educational Research Foundation Dr. Alexandra Barraza, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Dr. Iwan Syahril, Ph.D, Konsultan Pendidikan Internasional; Dr. Lee Ann Jung, Ph.D, Mike Anderson, Petteri Elo, Barbara Bray, Pengarang Terlaris ISTE Dr. L. Robert Furman, bersama dengan pembicara ahli lainnya.
Dr. Iwan Sjahril mengatakan bahwa sektor pendidikan belum mengalami banyak perubahan, terutama jika dibandingkan dengan revolusi industri yang sudah menjadi Industry 4.0. “Pendidikan membutuhkan suatu transformasi dan ini merupakan tantangan yang sangat besar terutama di tingkat kebijakan. Banyaknya perubahan di sisi teknologi, sosio-kultural, dan lingkungan memberikan tantangan tersendiri. Hal ini mendorong Kemendikbud untuk memikirkan bagaimana sektor pendidikan harus bertransformasi untuk menjawab tantangan tersebut.”
HighScope Indonesia percaya bahwa salah satu aspek penting keberhasilan siswa adalah kualitas gurunya. Konferensi Tahunan ini diharapkan untuk mengingatkan kembali para pemangku kepentingan mengenai komitmen HighScope Indonesia untuk memberikan pendidikan yang terbaik, bahwa sekolah dan guru harus membekali siswa dengan pendidikan yang terbaik. Dengan kata lain, active learning, pembelajaran aktif yang terpusat pada siswa melalui pengembangan secara holistik. Konferensi ini menawarkan strategi aplikatif untuk meningkatkan proses belajar-mengajar untuk lebih dari 500 guru dan staf dari semua sekolah HighScope Indonesia.