March 25 2019
Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

"Jika dilakukan dengan benar, pendidikan anak usia dini dapat membantu mengembangkan cinta seumur hidup untuk belajar pada anak-anak."

Ungkapan ini benar. Karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan lagi; sudahkah kita memberikan stimulasi maksimum untuk pertumbuhan otak pada anak-anak kita?

Pendidikan anak usia dini adalah upaya untuk membimbing anak-anak dalam kisaran usia 0 hingga 6 tahun.

Di masa keemasan (0-3 tahun), Moms dapat mengundang Anak-anak Kecil mereka untuk melakukan kegiatan, seperti berjalan di atas rumput, mengundang mereka untuk berkomunikasi, bermain dengan teman-teman baru, memberikan mainan seperti geligi atau memegang tangan untuk merangsang motorik halus dan gerakan motorik kasar, dan dengan demikian merangsang perkembangan otak.

Psikolog Ratih Larasati, M.Psi & dr. Anjar Setiani, Sp.A, selama Sharing Moment dengan HighScope Indonesia sepakat bahwa pendidikan anak usia dini bukan tentang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Ini adalah tanggung jawab orang tua, keluarga besar & staf pengajar di sekolah terkait. "Stimulasi perkembangan anak harus dilakukan sejak anak masih sangat muda dan itu dimulai di rumah! Stimulasi ini juga sangat pribadi; orang tua harus mengerti persis pada fase pertumbuhan dan perkembangan anak mereka," kata Dr. Anjar.

Sementara itu, pendiri Sekolah HighScope Indonesia, Antarina SF Amir, menyarankan para ibu untuk memilih sekolah sesuai dengan kebutuhan utama anak-anak, yaitu mengembangkan fungsi otak mereka, "Penting juga untuk mencatat program pembelajaran yang disampaikan oleh sekolah anak usia dini. prihatin. Cara belajar diktator telah terbukti mematikan kreativitas anak-anak. "Nah, apa pertimbangan Moms ketika memilih sekolah anak usia dini untuk Anak-Anak Kecil mereka?

Oleh Nathalie Indry | 22 Februari 2019, Smartmama

Share
OTHER EVENTS
Menghadirkan Arah Baru untuk Sistem Penilaian yang Setia dengan Tujuan...
HighScope Indonesia Mendefinisikan Keterampilan Akademik untuk Pendidikan...
Solidaritas Generasi Z Mengenai Perbedaan Dalam Aktivitas Lintas Agama