DESAK PUTU INDIRA KAMARATIH INDRAWAN TAMAN BALI
SHI Bali

Kelas 1 SMP
Bergabung dengan HighScope sejak Pendidikan Anak Usia Dini

“Saya menerapkan semua Learner Outcomes yang diajarkan oleh HighScope dalam kehidupan sehari-hari.”

Apa yang membuat HighScope berbeda dari sekolah-sekolah lain?
Pertama, sistem cluster. Kami tidak hanya belajar di dalam satu ruangan kelas dengan satu guru. Untuk setiap mata pelajaran, kita belajar di ruang kelas yang berbeda dengan guru yang berbeda.

Hal kedua yang membedakan HighScope adalah dalam proses belajar, guru-guru selalu memberi kami materi terpercaya seperti buku, artikel, dan video. Itu benar-benar membantu saya mendalami topik yang sedang kami pelajari.

Terakhir, di HighScope ada metode Plan-Do-Review. Setiap semester, kami diharuskan membuat sebuah proyek berdasarkan topik-topik yang telah kami pelajari. Di tahap Plan, kami harus membuat rencana dengan cara menganalisa misi, hipotesa, dan blueprint proyek. Lalu kami maju ke tahap Do, di mana kita membuat proyek berdasarkan blueprint. Setelah selesai, kami melakukan tahap Review dengan menilai kekuatan dan kelemahan hasil kami, serta membuat rencana untuk membuat proyek yang lebih baik di masa depan.

Apa saja kelebihan dari sistem cluster di HighScope?
Dengan adanya sistem cluster, kami bisa belajar beradaptasi dalam situasi apapun. Saya juga bisa bersosialisasi dengan teman-teman dari kelas lain.

Bagaimana caramu menerapkan Learner Outcomes dalam kehidupan sehari-hari?
Saya menerapkan semua Learner Outcomes yang diajarkan oleh HighScope dalam kehidupan sehari-hari. Tapi yang paling menonjol adalah Adaptability and Agility, serta Social Problem Solving.

Waktu saya naik kelas dari SD ke SMP, saya bertemu teman-teman baru, guru-guru baru, dan pelajaran baru. Kemampuan beradaptasi membantu saya bisa bersosialisasi dengan lebih mudah.

Saya juga menggunakan Social Problem Solving dalam situasi bisnis pada Business Day tahun lalu. Kelompok saya tadinya berencana menjual tanaman hidroponik, tapi ternyata ada masalah tak terduga pada persiapan kami. Masalahnya, kami hanya punya sedikit waktu untuk mencari solusi. Setelah berdiskusi, akhirnya kami mengeluarkan ide untuk menjual kit tutorial hidroponik. Ternyata produk tersebut laku dan kami mendapatkan banyak keuntungan.

Bagaimana pengalamanmu dalam menjalankan Bakti Sosial?
Pada saat Bakti Sosial tahun lalu, kami pergi ke sebuah SD lokal untuk berbagi pengetahuan mengenai energi termal. Kami melakukan berbagai eksperimen tentang konduksi, konveksi, dan radiasi. Saya senang sekali karena saya bisa berbagi pengetahuan sambil mendapatkan teman-teman baru.

Share
OTHER STUDENTS
IN THE SPOTLIGHT
R. R. Ziva Naomi Delima
SHI Palembang
“Saya suka eksperimen. Ketika Science Fair, saya melihat banyak eksperimen...
Lihat Lebih Banyak
Evan Bryan Jumisar
SHI Medan
“Mungkin sekolah lain mengajarkan murid menjawab pertanyaan, tapi HighScope...
Lihat Lebih Banyak
HSI ID
Aziha Putri Pahlevi Ilyas
SHI Alfa Indah
“Menurut saya, HighScope berbeda karena kami tidak hanya diajarkan apa yang...
Lihat Lebih Banyak