Highscope Help
Highscope Help
Chat with our Network Representatives now:
Keberhasilan siswa menjadi tolok ukur kualitas pendidikan. Sejak berdiri pada tahun 1996, HighScope Indonesia, yang didukung penuh oleh Research & Development for Advancement (Redea) Institute, konsisten membekali siswa dengan keterampilan nyata yang dibutuhkan di dunia kerja: berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, serta rasa percaya diri.
Keberhasilan para siswa HighScope Indonesia yang melanjutkan pendidikan ke berbagai universitas ternama, baik di dalam maupun luar negeri, menunjukkan bagaimana kurikulum yang dikembangkan Redea Institute mampu menjawab fenomena global achievement gap — kesenjangan yang membuat banyak lulusan pendidikan formal belum siap menghadapi tuntutan universitas maupun dunia kerja.
Kisah alumni HighScope Indonesia membuktikan bahwa pendekatan pendidikan holistik yang relevan dengan dunia nyata dapat menutup kesenjangan tersebut. Bagi Shakira Ashana Ramadhani Aziz, lulusan HighScope 2020 yang kini melanjutkan studi di Universitas Indonesia dan University of Queensland, pengalaman presentasi sejak SD menjadi bekal berharga.
“Kami terbiasa mempresentasikan proyek di depan umum sejak SD, sehingga percaya diri berbicara menjadi kebiasaan. Saat kuliah, keterampilan ini membuat presentasi terasa mudah, bahkan saya sering memberi saran kepada teman tentang cara menyampaikan proyek mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Ridho, lulusan 2019 yang menempuh studi di ITB dan kini bekerja sebagai Field Engineer di perusahaan migas, menyoroti kelas Virtual Enterprise (VE) di HighScope Indonesia.
"Kelas itu mengajari saya bagaimana dunia kerja beroperasi. Dari pengalaman itu, saya belajar banyak. Jadi saat lulus dari SMA, saya tidak terkejut dengan keadaan di dunia nyata, dan itu sangat membantu saya menjadi diri saya yang sekarang," katanya.
Dengan lebih dari 4.000 siswa di 15 lokasi dan lebih dari 1.000 alumni yang diterima di 351 universitas di 21 negara, HighScope Indonesia terus memperkuat tradisinya membentuk pola pikir, karakter, dan keterampilan hidup siswa.
Untuk memperkuat capaian ini, HighScope Indonesia menjalin kemitraan dengan Center for Excellence di New Technology High School, Napa – sekolah unggulan dalam jaringan New Tech Networks di California, AS. Kolaborasi ini memperkuat penerapan kurikulum berbasis Amerika Serikat dengan fokus pada real-world learning.
Selain itu, Redea Institute juga bekerja sama dengan PEN Worldwide, organisasi nirlaba asal Jerman yang membekali siswa dengan metodologi praktis kewirausahaan. Dukungan ini membuka kesempatan bagi siswa HighScope Indonesia untuk mendapatkan pengalaman bisnis langsung dan menyiapkan mereka menjadi pencipta lapangan kerja di masa depan.
“Saya sangat antusias dengan kemitraan baru ini. Di Redea Institute, kami akan selalu mengelola HighScope Indonesia dan memastikan setiap keputusan yang diambil adalah demi kepentingan terbaik anak-anak,” ujar Antarina S.F. Amir, Founder & CEO Redea Institute & HighScope Indonesia Institute.