Chat with our Network Representatives now:
Melatih Keterampilan Kehidupan Nyata Dengan Bisnis Virtual
Virtual Company Indonesia Membina Jiwa Kewirausahaan di Jenjang SMA
Jakarta, 7 Mei 2024 - Dalam mewujudkan visi menuju Indonesia Emas 2045 dan menghadapi tahun 2030 hingga 2040 ketika Indonesia akan mengalami Bonus Demografi, Indonesia harus melakukan banyak persiapan. Di masa itu, jumlah penduduk usia produktif (15 - 64 tahun) akan lebih besar dibandingkan usia nonproduktif yaitu bahwa usia nonproduktif memiliki proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Indonesia membutuhkan pengusaha atau entrepreneur, khususnya pengusaha muda. Sebab, negara tidak bisa hanya menciptakan lapangan kerja saja. Berdasarkan catatan Kementrian Koperasi dan UKM, saat ini Indonesia baru mencapai rasio kewirausahaan sebesar 3,47%. Sedangkan, untuk dikategorikan sebagai negara maju di 2040, Indonesia harus memiliki rasio entrepreneur atau wirausaha mencapai 12% dari populasi. Diperlukan wadah-wadah yang memungkinkan generasi muda untuk memupuk semangat, naluri, dan keterampilan kewirausahaan.
Sejak didirikan pada tahun 1996, Sekolah HighScope Indonesia telah berkomitmen untuk mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan anak-anak melalui pendekatan belajar yang unik dan praktis. Sebagai institusi pendidikan yang percaya bahwa pembelajaran yang paling baik adalah yang sedekat mungkin dengan kehidupan sebenarnya (real life), sekolah berusaha memberikan kepada siswa-siswinya berbagai keterampilan (skills) serta pengalaman yang dapat mereka aplikasikan pada saat mereka berada di dunia kerja nantinya. Kurikulum sekolah dirancang untuk memberikan siswa berbagai pengalaman yang mengasah keterampilan mereka dalam pengambilan keputusan. Dimulai dari jenjang SD sampai dengan SMP, setiap tahunnya seluruh siswa Sekolah HighScope Indonesia berpartisipasi dalam Conscious Business Day yang mempersiapkan siswa untuk berlatih dalam merencanakan dan menjalankan proses kewirausahaan, mendapatkan pengalaman, serta menumbuhkan semangat kewirausahaan dalam situasi nyata. Untuk di jenjang SMA, HighScope Indonesia meneruskan komitmennya untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini adalah dengan menyelenggarakan sebuah program yang bernama Virtual Company Indonesia (VCI). VCI merupakan sebuah program simulasi bisnis bagi siswa Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan. Pada tahun ini sekolah-sekolah yang mengikuti program ini antara lain SMKN 20 Jakarta, SMKN 51 Jakarta, SMKN 43 Jakarta, SMA HighScope Indonesia TB. Simatupang, dan SMA HighScope Indonesia Bali.
Program kegiatan tahunan VCI dimulai dari Business Plan Competition yang berlangsung di Selasa, 13 Februari 2024 di Sekolah HighScope Indonesia – TB. Simatupang. Dalam kompetisi ini setiap perusahaan virtual yang terhubung dengan VCI akan mengikuti dan berkompetisi dalam ajang ini dengan mengeksplorasi ide bisnis dan kompetensi manajerialnya dalam mengelola perusahaan virtualnya di hadapan dewan juri yang terdiri dari para ahli dan praktisi bisnis. Acara ini memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mengasah kemampuan dan menambah wawasan karena selain dievaluasi, para pelaku bisnis dari berbagai industri juga diundang untuk berbagi pengalaman dan memberikan motivasi kepada para peserta. Di tahun ini para peserta mendapatkan penilaian dari Jessica Halim (Founder - demibumi.id), Muhammad Jupaka Syahputra (Serialpreneur), dan Susan Emir (CEO of Rumah Sabine). Berikut adalah pemenang dari setiap kategori:
-
Outstanding Presentation: Waroeng Pitu (Advanced), Techsana (Basic)
-
Best Marketing Strategy: Bimata (Advanced), Scentopia (Basic)
-
Best Innovative Idea: Energym (Advanced), Seutas Tuju (Basic)
-
Best Business Plan: Anise (Advanced), Berenice (Basic)
Kompetisi Business Plan ini mendapatkan respon positif dari para juri. Muhammad Jupaka Syahputra, seorang serialpreneur sangat terkesan dengan pengalamannya menjadi juri. “Saat dengar ada business competition di jenjang SMA-SMK saya awalnya kaget, karena lumayan jarang ya. Acaranya sangat seru dan performa para peserta cukup di luar perkiraan. Karena saat melihat presentasi dari mereka hari ini, sudah tidak di level SMA dan SMK sih, sudah di level investment deck yang biasa saya terima dari teman-teman UMKM. Ternyata di level mereka sudah bisa lho membuat deck yang sudah sangat proper dan well-managed dari sisi detail dan iden bisnisnya sendiri.” Jessica Halim, founder dari demibumi.id menambahkan, “Yang paling menarik saat menjadi juri hari ini adalah, saya juga jadi terinspirasi dari ide-ide para peserta. Jadi kita bisa melihat visi-misi baru untuk anak-anak generasi muda ini seperti apa, mindset mereka seperti apa. Kita juga terbuka wawasannya, jadi sebenarnya program ini bukan cuma bagus untuk mereka, tapi juga bagus untuk entrepreneur lainnya, untuk melihat kembali masa depan.”
Para peserta juga menyampaikan perasaan saat mengikuti acara ini, Rahayu dari SMKN 51 Jakarta merasa acara ini sangat bermanfaat, “Program VCI ini benar-benar memberikan manfaat bagi saya dan teman-teman tim saya. Kita benar-benar diasah dari public speaking, yang biasanya hanya bicara di depan kelas, sekarang harus berbicara di depan banyak orang. Lalu kita juga diuji bagaimana caranya membuat produk yang menarik bagi konsumen.” Areta dari SMKN 43 berkata, “Banyak sekali manfaatnya terutama bagi saya sebagai siswa SMK. Dari memikirkan produk apa yang harus dibuat, eksplorasi ide-ide kreatif, inovatif, yang baru, yang belum pernah ada sebelumnya. Terus juga pembelajarannya jadi lebih seru, mengerjakan ini bersama teman-teman jadi lebih kompak dan solid juga.”
Rangkaian acara ini dilanjutkan dengan VCI Trade Fair yang dilaksanakan selama 1 (satu) hari pada hari Kamis, 25 April 2024 di Sekolah HighScope Indonesia – TB. Simatupang. Pada Trade Fair tahun ini, sebanyak 11 perusahaan virtual yang didirikan oleh siswa SMA dan SMKN yang tergabung dalam Program VCI, memamerkan dan menjual konsep produk atau jasa yang sudah mereka kembangkan kepada para pengunjung pameran yang terdiri dari orang tua siswa, guru dan staf sekolah, serta para murid dari berbagai jenjang pendidikan. Masing- masing perusahaan virtual membuat sebuah booth sebagai representasi dari konsep perusahaan mereka dan sekaligus sebagai tempat untuk memamerkan dan menjual konsep produk atau jasa mereka,kepada para pengunjung Trade Fair. Setiap perusahaan virtual menyiapkan strategi masing-masing untuk membukukan penjualan sebanyak mungkin selama trade fair berlangsung, mulai dari program penjualan, desain booth, desain brosur, dress code, dsb. Pengunjung Trade Fair dapat melakukan transaksi pembelian dengan menggunakan kartu kredit simulasi yang disediakan oleh VCI.
Berikut ini adalah para pemenang 2024 VCI Trade Fair:
-
Best Catalog Design: Anise (Gold), Bucket Coin (Gold), Waroeng Pitu (Silver), Bimata (Silver)
-
Best Website Design: Anise (Gold), Energym (Gold), Waroeng Pitu (Silver), Huco (Silver)
-
Best Video Commercial: Anise (Gold), Waroeng Pitu (Gold), Seutas Tuju (Silver), Scentopia (Silver)
-
Best Sales Pitch: Scentopia (Gold), Waroeng Pitu (Gold), Anise(Silver), Energym (Silver)
-
Best Booth Design: Waroeng Pitu (Gold), Anise (Gold), Energym (Silver), Bimata (Silver)
Para peserta berbagi pengalaman mereka di Trade Fair 2024. Dea dari SMKN 20 Jakarta menyampaikan, “Manfaat Trade Fair ini banyak sekali, salah satunya melatih public speaking, melatih skill salesmanship juga, dan juga membangun koneksi dengan berkenalan dengan banyak siswa dari sekolah-sekolah lain.” Gus Adi dari SMA HighScope Indonesia Bali sangat senang karena bisa mewakili sekolahnya untuk pertama kalinya di rangkaian kegiatan VCI, “This event is truly a wonderful experience for me, because i get to meet the other virtual companies and businesses from different schools. I also got a chance to meet and talk to the other students, and discuss how they came up with their business ideas.”Berikut adalah perusahaan-perusahaan virtual yang turut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan VCI di tahun 2024.